Rabu, 13 April 2016

Makalah Model Pembelajaran Keterampilan Menulis menggunakan ICT

Makalah ICT dalam Pembelajaran BI
Model Pembelajaran Keterampialn Menulis Menggunakan ICT
Dosen Mata Kuliah   : Sukardi Muhamad, M.Pd.



download.jpg




Disusun oleh :
Nama                                                              NIM
            1. Devi Lestiavi                                                (0142S1B014044)
2. Jaenul Humaedilah                                    (0142S1B014038)
3. Muhamad Mardiansyah                             (0142S1B014037)
4. Wine Febhiani Mulkiyah                            (0142S1B014006)




PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH BOGOR
2016


KATA PENGANTAR
Pertama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Model Pembelajaran Keterampilan Menulis Menggunakan  ICT” ini disusun untuk bahan pembelajaran dan diskusi.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Sehubungan dengan hal tersebut, kami sebagai penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sukardi,  selaku dosen Pengampu mata kuliah ICT dalam Pembelajaran BI yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini, agar pengetahuan kami mengenai materi pembelajaran lebih luas. Dan bagi para pembaca, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Dan kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak yang telah membaca, agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Terima kasih.

                                                                                                                 



                                                                                             Bogor,  April 2016        

                                                                                                       Penulis


DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................................    i
Daftar Isi..............................................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN
              1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................   1
              1.2. Rumusan Masalah............................................................................   2
              1.3. Tujuan...............................................................................................   2
BAB II PEMBAHASAN
              2.1. Keterampilan Berbahasa dalam Perspektif Pembelajaran ...............   3
             
2.2. Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran Keterampilan Berbahasa.....   4
              2.3. Model Pembelajaran Keterampilan menulis Menggunakan ICT......   5
BAB III PENUTUP
              3.1. Simpulan...........................................................................................   6
              3.2. Saran.................................................................................................   6
Daftar Pustaka....................................................................................................   7
Catatan.................................................................................................................   8


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam  pembelajaran menulis, selama ini belum mampu membuat peserta didik mempunyai kompetensi dalam  menulis. Belum terwujudnya kompetensi itu salah satu pemicunya adalah karena sebagian besar pendidik masih menganut paradigma pemebelajaran konvensional, yakni pembelajaran cenderung membuat suasana belajar menjadi pasif, dan peserta didik menjadi “Lima-D”,  yakni datang, duduk, dengar, dikte, dan diam.
Suasana proses pembelajaran yang seperti itu berlangsung dalam suasana “Lima-K”, yaitu proses pembelajaran yang penuh kelambanan, kemuraman, kesuraman, kemandulan, dan kemunduran.  Suasana pembelajaran yang seperti ini perlu diatasi, dan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan mengembangkan model pembelajaran yang berbasis ICT. Sebab, dalam era global seperti sekarang ini, setuju atau tidak, mau atau tidak mau, kita harus berhubungan dengan teknologi khususnya teknologi informasi.
Internet sebagai salah bentuk produk IT telah mengubah pola berkomunikasi antarmanusia dalam dunia maya. Melalui internet setiap orang dapat berkomunikasi, bahkan dunia pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya, sehingga pembelajaran di kelas pun menjadi kelas maya.
Oleh sebab itu, penulis akan mencoba memaparkan model dari pembelajaran keterampilan dengan menggunakan ICT. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.


1.2. Rumusan Masalah
            Dari latar belakang diatas, penulis menarik beberapa rumusan masalah yang berkaitan dengan materi pembahasan, yaitu :
a.       Bagaimana kedudukan keterampilan berbahasa dalam perspektif pembelajaran?
b.      Bagaimana cara pemanfaatan model pembelajaran ICT dalam keterampilan berbahasa?
c.       Bagaimana cara pemanfaatan model pembelajaran ICT dalam keterampilan menulis?
1.3. Tujuan
            Tujuan dari penyusunan makalah ini, diantaranya adalah :
a.       Untuk menambah wawasan bagi pembaca mengenai model pembelajaran dengan menggunakan ICT, terutama dalam keterampilan menulis.
b.      Mengenalkan model pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan ICT.
c.       Mencari dan mendapatkan informasi secara mendalam.
d.      Sumbangan pemikiran dalam pembelajaran ICT bahasa Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Keterampilan Berbahasa dalam Perspektif Pembelajaran
Keterampilan berbahasa merupakan aspek kemampuan berbahasa yang menjadi sasaran tumpu para pebelajar bahasa. Oleh sebab itu, dalam dunia pendidikan para pengajar terus berupaya meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran bahasa melalui pencapaian kompetensi berbahasa, yakni menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Bahkan, dalam KTSP untuk SMA (MA) dinyatakan bahwa standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut.
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian berita, laporan, saran, berberita, pidato, wawancara, diskusi, seminar, dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel.
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, serta mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama.
c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu klasik.
d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra.
Dengan mencermati SKL tersebut kita dapat berkreasi menggunakan berbagai model pembelajaran sehingga semua butir SKL terpenuhi pada akhir jenjang pendidikan SMA. Butir-butir SKL tersebut mengarah pada penggunaan bahasa. Dengan kata lain, pembelajaran bahasa di sekolah diarahkan untuk keterampilan berbahasa. Pembelajarannya bersifat integratif karena setiap aspek keterampilan berbahasa dikemas dalam matajar Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pembelajaran bahasa di perguruan tinggi memiliki karakteristik pencapaian hasil belajar tersendiri karena setiap aspek keterampilan berbahasa dikemas dalam bentuk matakuliah. Karakteristik tersebut sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dimiliki mahasiswa.untuk dapat mencapai kompetensi tersebut para dosen berupaya menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik matakuliah yang diampunya. Karena setiap aspek keterampilan berbahasa menjadi sosok matakuliah, pembelajaran bahasa di perguruan tinggi (khususnya di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) berlangsung secara parsial. Setiap matakuliah keterampilan berbahasa berlangsung sesuai dengan karakteristik pencapaian hasil belajarnya. Dengan demikian, produk akhir pembelajaran berupa kemampuan yang dimiliki mahasiswa secara terpisah.
2.2. Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Teknologi merupakan produk kreatif manusia untuk memenuhi berbagai keperluan hidup secara efektif. Saat ini teknologi informasi termasuk karya besar manusia untuk mengejawantahkan segala keinginannya. Internet sebagai bagian dari produk teknologi informasi berkembang pesat dan telah membawa perubahan yang luar biasa pada segala aspek kehidupan manusia. Tak pelak lagi internet telah memengaruhi pola berkomunikasi antarmanusia dalam dunia maya. Melalui internet setiap orang dapat berkomunikasi. Bahkan, dunia pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya sehingga kelas maya dapat tercipta.
Internet menawarkan banyak fasilitas untuk dunia pendidikan. Fasilitas komunikasi yang disediakan internet telah memungkinkan kelas online menjadi kenyataan dengan mempergunakan halaman web berbasis teks, surat elektronik (e-mail), pertukaran teks dan atau suara secara langsung (Internet Relay Chat), dan berbagai fasilitas multimedia interaktif. Dengan demikian, kegiatan belajar-mengajar dapat dilaksanakan, baik yang bersifat tertunda (delayed, seperti melalui e-mail) maupun secara langsung atau instan (real-time, misalnya melalui IRC dan audio-video conferencing). Pengajar dan peserta didik dapat melakukan komunikasi lintas waktu sehingga pembelajaran dapat dimasimalkan untuk pencapaian hasil belajar. Sejauh ini cukup banyak penelitian dan eksperimen yang berkenaan dengan pemanfaatan komputer dan internet untuk kegiatan belajar.
Penelitian Davis dan Thiede tahun 2000 (Purnawarman, 2002) menunjukkan bahwa asynchronous electronic discourse dalam pelajaran menulis mampu menumbuhkan kesadaran pembelajaran linguistik dan gaya menulis. Chen et al. (Purnawarman, 2002) melakukan penelitian dengan melibatkan mahasiswa di Jurusan Bahasa dan Sastra Asing pada National Cheng Kung University dengan fokus pembelajaran menulis bahasa Inggris melalui internet. Penelitian ini membuktikan bahwa pertukaran pesan melalui internet mampu membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan komunikasi baru dan memperkuat kemampuan mereka berbahasa Inggris.
Penelitian lain dilakukan Susana M. Satillo dari Montclair State University mengenai fungsi wacana dan kompleksitas sintaktis pada komunikasi sinkronis dan asinkronis. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab dua pertanyaan, yaitu (1) apakah fungsi wacana yang disajikan pada diskusi sinkronis pembelajar ESL dalam penugasan membaca, baik secara kuantitatif maupun kualitataif berbeda dengan yang dilakukan melalui diskusi asinkronis, dan (2) cara CMC (Computer-Mediated Communication) yang mana yang memperlihatkan keluaran pembelajar yang lebih kompleks secara sintaktis.
2.3. Model Pembelajaran Menulis menggunakan ICT
Selain keterampilan membaca, ICT dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menulis. Kegiatan tersebut telah dilakukan oleh Pupung Purnawarman, dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI, dalam matakuliah Writing IV.
Model pembelajaran yang dilakukannya secara offline dan online dengan jumlah kegiatan online sebanyak 10 pertemuan. Pertemuan online mempergunakan mailing list, fasilitas yang disediakan oleh yahoo groups dengan dimoderatori oleh dosen. 9
Langkah-langkah pembelajarannya dilaksanakan sebagai berikut.
1. Mahasiswa ditugasi untuk menjelajahi internet dan berbagai situs yang tersedia sebanyak mungkin untuk mencari, menemukan, dan mengunduh artikel berita dan materi kuliah yang sesuai dengan topik dan tugas yang diberikan.
2. Mahasiswa membuat draf tulisan awal pada pertemuan offline lalu mengirimkannya ke milis sehingga semua anggota milis dapat membaca tulisan masing-masing.
3. Untuk setiap tugas, mahasiswa diminta memberikan komentar terhadap tulisan empat mahasiswa lain.
4. Mahasiswa diminta memperbaiki tulisan awal dan membahas tulisan yang telah direvisi pada pertemuan offline.
5. Mahasiswa mengirimkan esai ke milis Writing IV dan memberikan komentar terhadap komentar yang mereka terima dari mahasiswa lain.
6. Mahasiswa mendiskusikan komentar pada pertemuan offline.
7. Mahasiswa diminta untuk membuat tulisan akhir.
Dengan mengikuti beberapa tahapan tersebut, para mahasiswa mengalami secara langsung pembelajaran kolaboratif, penilaian oleh mitra sebaya, dan pemanfaatan internet. Kegiatan-kegiatan tersebut memberikan pajanan pluralisme gagasan dan sudut pandang sehingga nilai-nilai toleransi dan keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan.


BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
            Teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan dalam segala bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Melalui produknya manusia mampu mengubah perilaku hidupnya dan pola berpikirnya, baik secara positif maupun negatif sehingga tercipta berbagai perilaku dan pola berpikir, misalnya, perilaku tidak mau tertinggal, ingin cepat, toleran, berpikir kritis, dan kreatif. Perilaku dan pola berpikir tersebut dapat dimaknai secara positif dan negatif.
Oleh sebab itu, penggunaan teknologi informasi yang tepat merupakan suatu keterampilan yang sangat diperlukan untuk saat ini. Model pembelajaran yang mengarah pada penumbuhan perilaku positif dan pola berpikir kritis dan kreatif perlu dirancang secara kreatif oleh para guru atau dosen. Dengan demikian, inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan dan pembelajaran dapat dihasilkan. Melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan di Indonesia dapat menuju era pendidikan modern dengan tetap menunjukkan keindonesiaan.
3.2. Saran
            Saran yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca, sebaiknya dalam mempelajari model penggunaan ICT dalam keterampilan berbahasa, kita harus sudah paham dengan ICT sendiri. Hal ini bertujuan agar penerapan ICT dalam model pembelajaran keterampilan berbahasa dapat berjalan dengan lancar.


DAFTAR PUSTAKA
Purnawarman, P. 2002. Pemanfaatan Internet dalam Menulis.Bandung:Aksara.
Rosita.2007.Pengembangan Latihan Keterampilan Berbahasa.Bandung:Century.


Catatan          :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar