Makalah ICT dalam Pembelajaran BI
Model Pembelajaran Keterampialn Menulis
Menggunakan ICT
Dosen Mata Kuliah : Sukardi Muhamad, M.Pd.
Disusun oleh :
Nama NIM
1. Devi Lestiavi (0142S1B014044)
2. Jaenul Humaedilah (0142S1B014038)
3. Muhamad Mardiansyah (0142S1B014037)
4. Wine Febhiani Mulkiyah (0142S1B014006)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
MUHAMMADIYAH BOGOR
2016
KATA PENGANTAR
Pertama
kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah,
rahmat, dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah yang berjudul “Model Pembelajaran Keterampilan Menulis
Menggunakan ICT” ini disusun untuk
bahan pembelajaran dan diskusi.
Dalam
penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Sehubungan dengan
hal tersebut, kami sebagai penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Sukardi, selaku dosen
Pengampu mata kuliah ICT dalam Pembelajaran BI yang telah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini, agar pengetahuan kami
mengenai materi pembelajaran lebih luas. Dan bagi para pembaca, semoga makalah
ini dapat bermanfaat.
Dalam
penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami masih
sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan.
Dan kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak
yang telah membaca, agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Terima kasih.
Bogor,
April 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3. Tujuan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Keterampilan Berbahasa dalam Perspektif
Pembelajaran ............... 3
2.2. Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran Keterampilan Berbahasa..... 4
2.2. Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran Keterampilan Berbahasa..... 4
2.3. Model Pembelajaran
Keterampilan menulis Menggunakan ICT...... 5
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan........................................................................................... 6
3.2. Saran................................................................................................. 6
Daftar Pustaka.................................................................................................... 7
Catatan................................................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran menulis, selama ini belum mampu
membuat peserta didik mempunyai kompetensi dalam menulis. Belum
terwujudnya kompetensi itu salah satu pemicunya adalah karena sebagian besar
pendidik masih menganut paradigma pemebelajaran konvensional, yakni
pembelajaran cenderung membuat suasana belajar menjadi pasif, dan peserta didik
menjadi “Lima-D”, yakni datang, duduk,
dengar, dikte, dan diam.
Suasana proses pembelajaran yang seperti itu berlangsung
dalam suasana “Lima-K”, yaitu proses pembelajaran yang penuh kelambanan, kemuraman,
kesuraman, kemandulan, dan kemunduran. Suasana pembelajaran yang seperti
ini perlu diatasi, dan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasinya
adalah dengan mengembangkan model pembelajaran yang berbasis ICT. Sebab, dalam
era global seperti sekarang ini, setuju atau tidak, mau atau tidak mau, kita
harus berhubungan dengan teknologi khususnya teknologi informasi.
Internet sebagai salah bentuk produk IT telah mengubah pola
berkomunikasi antarmanusia dalam dunia maya. Melalui internet setiap orang
dapat berkomunikasi, bahkan dunia pendidikan pun tidak luput untuk
memanfaatkannya, sehingga pembelajaran di kelas pun menjadi kelas maya.
Oleh sebab itu, penulis akan
mencoba memaparkan model dari pembelajaran keterampilan dengan menggunakan ICT.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
1.2. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas, penulis menarik beberapa
rumusan masalah yang berkaitan dengan materi pembahasan, yaitu :
a.
Bagaimana kedudukan keterampilan berbahasa dalam perspektif pembelajaran?
b.
Bagaimana cara pemanfaatan model pembelajaran ICT dalam
keterampilan berbahasa?
c.
Bagaimana cara pemanfaatan model pembelajaran ICT dalam
keterampilan menulis?
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini, diantaranya adalah
:
a.
Untuk menambah wawasan bagi pembaca mengenai model
pembelajaran dengan menggunakan ICT, terutama dalam keterampilan menulis.
b.
Mengenalkan model pembelajaran keterampilan menulis dengan
menggunakan ICT.
c.
Mencari dan mendapatkan informasi secara mendalam.
d.
Sumbangan pemikiran dalam pembelajaran ICT bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Keterampilan
Berbahasa dalam Perspektif Pembelajaran
Keterampilan berbahasa
merupakan aspek kemampuan berbahasa yang menjadi sasaran tumpu para pebelajar
bahasa. Oleh sebab itu, dalam dunia pendidikan para pengajar terus berupaya
meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran bahasa melalui pencapaian kompetensi
berbahasa, yakni menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Bahkan, dalam KTSP
untuk SMA (MA) dinyatakan bahwa standar kompetensi lulusan adalah sebagai
berikut.
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam
kegiatan penyampaian berita, laporan, saran, berberita, pidato, wawancara,
diskusi, seminar, dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat,
drama, cerpen, dan novel.
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan
untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan berkenalan,
diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, serta mengomentari pembacaan
puisi dan pementasan drama.
c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis
membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel,
artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi,
hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan
sastra Melayu klasik.
d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis
wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat
dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah,
dan berbagai karya sastra.
Dengan mencermati SKL
tersebut kita dapat berkreasi menggunakan berbagai model pembelajaran sehingga
semua butir SKL terpenuhi pada akhir jenjang pendidikan SMA. Butir-butir SKL
tersebut mengarah pada penggunaan bahasa. Dengan kata lain, pembelajaran bahasa
di sekolah diarahkan untuk keterampilan berbahasa. Pembelajarannya bersifat
integratif karena setiap aspek keterampilan berbahasa dikemas dalam matajar
Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pembelajaran bahasa di
perguruan tinggi memiliki karakteristik pencapaian hasil belajar tersendiri
karena setiap aspek keterampilan berbahasa dikemas dalam bentuk matakuliah.
Karakteristik tersebut sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dimiliki
mahasiswa.untuk dapat mencapai kompetensi tersebut para dosen berupaya
menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik matakuliah
yang diampunya. Karena setiap aspek keterampilan berbahasa menjadi sosok
matakuliah, pembelajaran bahasa di perguruan tinggi (khususnya di Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) berlangsung secara parsial. Setiap
matakuliah keterampilan berbahasa berlangsung sesuai dengan karakteristik
pencapaian hasil belajarnya. Dengan demikian, produk akhir pembelajaran berupa
kemampuan yang dimiliki mahasiswa secara terpisah.
2.2. Pemanfaatan
ICT dalam Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Teknologi merupakan produk
kreatif manusia untuk memenuhi berbagai keperluan hidup secara efektif. Saat
ini teknologi informasi termasuk karya besar manusia untuk mengejawantahkan
segala keinginannya. Internet sebagai bagian dari produk teknologi informasi
berkembang pesat dan telah membawa perubahan yang luar biasa pada segala aspek
kehidupan manusia. Tak pelak lagi internet telah memengaruhi pola berkomunikasi
antarmanusia dalam dunia maya. Melalui internet setiap orang dapat
berkomunikasi. Bahkan, dunia pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya
sehingga kelas maya dapat tercipta.
Internet menawarkan banyak
fasilitas untuk dunia pendidikan. Fasilitas komunikasi yang disediakan internet
telah memungkinkan kelas online menjadi kenyataan dengan mempergunakan
halaman web berbasis teks, surat elektronik (e-mail), pertukaran teks dan atau
suara secara langsung (Internet Relay Chat), dan berbagai fasilitas
multimedia interaktif. Dengan demikian, kegiatan belajar-mengajar dapat
dilaksanakan, baik yang bersifat tertunda (delayed, seperti melalui e-mail)
maupun secara langsung atau instan (real-time, misalnya melalui IRC dan
audio-video conferencing). Pengajar dan peserta didik dapat melakukan
komunikasi lintas waktu sehingga pembelajaran dapat dimasimalkan untuk
pencapaian hasil belajar. Sejauh ini cukup banyak penelitian dan eksperimen
yang berkenaan dengan pemanfaatan komputer dan internet untuk kegiatan belajar.
Penelitian Davis dan Thiede
tahun 2000 (Purnawarman, 2002) menunjukkan bahwa asynchronous electronic
discourse dalam pelajaran menulis mampu menumbuhkan kesadaran pembelajaran
linguistik dan gaya menulis. Chen et al. (Purnawarman, 2002) melakukan
penelitian dengan melibatkan mahasiswa di Jurusan Bahasa dan Sastra Asing pada
National Cheng Kung University dengan fokus pembelajaran menulis bahasa Inggris
melalui internet. Penelitian ini membuktikan bahwa pertukaran pesan melalui
internet mampu membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan komunikasi baru
dan memperkuat kemampuan mereka berbahasa Inggris.
Penelitian lain dilakukan
Susana M. Satillo dari Montclair State University mengenai fungsi wacana dan
kompleksitas sintaktis pada komunikasi sinkronis dan asinkronis. Penelitian ini
dilakukan untuk menjawab dua pertanyaan, yaitu (1) apakah fungsi wacana yang
disajikan pada diskusi sinkronis pembelajar ESL dalam penugasan membaca, baik
secara kuantitatif maupun kualitataif berbeda dengan yang dilakukan melalui
diskusi asinkronis, dan (2) cara CMC (Computer-Mediated Communication)
yang mana yang memperlihatkan keluaran pembelajar yang lebih kompleks secara sintaktis.
2.3. Model Pembelajaran
Menulis menggunakan ICT
Selain
keterampilan membaca, ICT dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan
mahasiswa dalam menulis. Kegiatan tersebut telah dilakukan oleh Pupung
Purnawarman, dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Pendidikan Bahasa
dan Seni UPI, dalam matakuliah Writing IV.
Model
pembelajaran yang dilakukannya secara offline dan online dengan
jumlah kegiatan online sebanyak 10 pertemuan. Pertemuan online mempergunakan
mailing list, fasilitas yang disediakan oleh yahoo groups dengan
dimoderatori oleh dosen. 9
Langkah-langkah pembelajarannya
dilaksanakan sebagai berikut.
1. Mahasiswa ditugasi untuk
menjelajahi internet dan berbagai situs yang tersedia sebanyak mungkin untuk
mencari, menemukan, dan mengunduh artikel berita dan materi kuliah yang sesuai
dengan topik dan tugas yang diberikan.
2. Mahasiswa membuat draf tulisan
awal pada pertemuan offline lalu mengirimkannya ke milis sehingga semua
anggota milis dapat membaca tulisan masing-masing.
3. Untuk setiap tugas, mahasiswa
diminta memberikan komentar terhadap tulisan empat mahasiswa lain.
4. Mahasiswa diminta memperbaiki
tulisan awal dan membahas tulisan yang telah direvisi pada pertemuan offline.
5. Mahasiswa mengirimkan esai ke
milis Writing IV dan memberikan komentar terhadap komentar yang mereka
terima dari mahasiswa lain.
6. Mahasiswa mendiskusikan
komentar pada pertemuan offline.
7. Mahasiswa diminta untuk
membuat tulisan akhir.
Dengan
mengikuti beberapa tahapan tersebut, para mahasiswa mengalami secara langsung
pembelajaran kolaboratif, penilaian oleh mitra sebaya, dan pemanfaatan
internet. Kegiatan-kegiatan tersebut memberikan pajanan pluralisme gagasan dan
sudut pandang sehingga nilai-nilai toleransi dan keterampilan berpikir kritis
dapat dikembangkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Teknologi
informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan dalam segala bidang kehidupan,
termasuk bidang pendidikan. Melalui produknya manusia mampu mengubah perilaku
hidupnya dan pola berpikirnya, baik secara positif maupun negatif sehingga
tercipta berbagai perilaku dan pola berpikir, misalnya, perilaku tidak mau tertinggal,
ingin cepat, toleran, berpikir kritis, dan kreatif. Perilaku dan pola berpikir
tersebut dapat dimaknai secara positif dan negatif.
Oleh sebab
itu, penggunaan teknologi informasi yang tepat merupakan suatu keterampilan
yang sangat diperlukan untuk saat ini. Model pembelajaran yang mengarah pada
penumbuhan perilaku positif dan pola berpikir kritis dan kreatif perlu
dirancang secara kreatif oleh para guru atau dosen. Dengan demikian,
inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan dan pembelajaran dapat dihasilkan.
Melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan di Indonesia
dapat menuju era pendidikan modern dengan tetap menunjukkan keindonesiaan.
3.2. Saran
Saran yang dapat
penulis sampaikan kepada pembaca, sebaiknya dalam mempelajari model penggunaan
ICT dalam keterampilan berbahasa, kita harus sudah paham dengan ICT sendiri.
Hal ini bertujuan agar penerapan ICT dalam model pembelajaran keterampilan
berbahasa dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Purnawarman, P. 2002. Pemanfaatan
Internet dalam Menulis.Bandung:Aksara.
Rosita.2007.Pengembangan Latihan Keterampilan Berbahasa.Bandung:Century.
Catatan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar