Keindahan
sebuah perjalanan
Perasaan apa yang aku
rasakan sekarang ini, aku juga tidak tahu. Perasaan gelisah, takut, senang, dan
semua rasa itu bercampur dalam pikiranku ketika aku ingat besok aku akan
mengadakan tour ke Pusat Bahasa dan Planetarium yang diadakan oleh kampus
dimana tempat aku kuliah.
Suara
itu membangunkan aku ketika aku masih terjaga dalam tidurku. Kemudian aku
bangun dan mengerjakan kewajibanku sebagai umat muslim. Suara burung pun
menyambut pagi yang indah itu. Setelah semuanya selesai aku segera bergegas
untuk mempersiapkan setiap keperluan yang akan aku bawa hari ini. Waktu pun
berlalu dengan begitu cepat, sehingga aku tak menyadari ternyata jam telah
menunjukan pukul 06:00. Kemudian aku bergegas untuk meminta diantarkan kepada
kakak ku dengan menggunakan Sepeda Motor.
Suasana
di pagi hari itu masih sepi dan belum terlihat kendaraan yang melintas. Udara
pagi yang sangat dingin memeluk tubuhku sehingga aku merasa kedinginan, karena
aku lupa tidak memakai jaket.
Aku
pun tiba di kampus, aku melihat hanya ada beberapa temanku yang sudah datang.
Dan aku pun berkumpul bersama mereka sambil menunggu bus yang akan menjadi
sarana transportasi ke tempat tujuan. Kira-kira pukul 07:00 kami sudah
berkumpul dalam bus dan panitia mulai mengabsen satu persatu.
Disepanjang
perjalanan aku tidak mau merasakan rasa jenuh dan suntuk. Aku berinisiatif
untuk mengisi waktu diperjalanan dengan cara berkaraoke bersama teman-temanku
dalam bus. Kemudian suasana pun mulai berubah ketika jalanan mulai macet. Perasaan
panas, kesal dan ditambah dengan obrolan-obrolan teman-temanku yang tampak
kesal dengan kemacetan yang kami rasakan. Ditambah lagi bus yang kami tumpangi
salah jalan, dan itu semua membuat kami semua kesal. Ingin rasanya aku cepat
sampai ke tempat tujuan.
Akhirnya
semua perasaan itu terbayar impas dengan suasana baru, ketika kami memasuki
jalur tol yang suasananya sangat sejuk ditambah dengan pemandangan yang indah
dan tentunya anti macet. Kemudian, kami berkaraoke lagi dan tidak terasa kami
pun sampai ke tempat tujuan pertama.
Ketika
aku turun dari bus aku sangat terkesan melihat keindahan bangunan yang ada di
Pusat Bahasa. Kekagumanku pun bertambah saat aku melihat bangunan yang terlihat
dari kejauhan begitu indah dan tersirat dalam pikiranku ternyata Kota Bogor itu
sangat indah lebih dari yang aku bayangkan.
Kami
semua mulai memasuki Gedung Pusat Bahasa dan yang pertama kali aku lihat yaitu Monument
yang terbuat dari Batu, yang menjadi tanda bukti dari pengesahan bahwa untuk
sementara Pusat Bahasa di tempatkan di daerah Sentul yang sebelumnya
ditempatkan di Rawamangun, Jakarta. Hal ini karena tempat di Rawamangun sedang
direnovasi selama enam bulan.
Kebersihan
dan keindahan yang ada di Pusat Bahasa sangat terawat dengan baik. Rasanya
sangat sulit untuk menemukan sampah yang berserakan. Kemudian, kami memasuki
sebuah ruangan untuk mendengarkan penjelasan lebih lanjut tentang sejarah Pusat
Bahasa. Dan kami diberikan buku panduan untuk sarana pembelajaran selanjutnya.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami ke tempat kedua yaitu Planetarium.
Bus
pun melaju dengan cepat dan ditengah perjalanan terdengar suara azan. Sehingga
kami berhenti untuk melakukan solat dan makan siang. Setelah semuanya selesai
kami pun melanjutkan perjalanan ke tempat kedua. Rasa ngantuk pun mulai terasa
dan aku pun tertidur. Kemudian aku terbangun ketika bus berhenti di tempat
tujuan kami yang kedua.
Di
Planetarium kami harus menunggu pukul 15:30 untuk membeli tiket pertunjukan
untuk masuk. Sehingga kami melakukan solat asar terlebih dahulu. Setelah
melakukan solat asar kami semua berkeliling Planetarium. Banyak hal yang aku
temukan di Planetarium, mulai dari artikel mengenai benda langit sampai pakaian
untuk para astronot melakukan perjalanan ke luar angkasa. Akhirnya, panitia
mulai membeli tiket masuk karena loket sudah dibuka. Dan pertunjukan itu
dimulai pada pukul 16:30.
Setelah
selesai membeli tiket, kemudian panitia membagikan tiket itu kepada kami.
Rasanya sangat kesal ketika harus menunggu pukul 16:30 karena kami sudah tidak
sabar melihat pertunjukan itu. Akhirnya, jam menunjukan pukul 16:30 dan kami
bergegas untuk memasuki ruangan pertunjukan.
Ketika
memasuki ruangan pertunjukan, udara yang ada dalam ruangan itu sangat dingin.
Tidak lama kemudian, pertunjukan itu dimulai dengan ditandai matinya lampu
diruangan itu dan diiringi dengan musik klasik. Semua itu membuat aku kaget.
Acara pertunjukan pun dimulai dengan pemandangan langit yang penuh bintang
dimalam hari. Dan terdengar suara dari operator sebagai petunjuk untuk memahami
maksud dari pemandangan langit itu. Dimulai dari penjelasan tentang rasi
bintang sampai penjelasan tentang tata surya. Dan diakhiri dengan pemandangan langit
pada dini hari. Hal yang membuat aku kaget ketika kami harus merasakan
penerbangan seperti halnya astronot melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Rasanya aku seperti terbang mengelilingi tempat itu setelah mengikuti petunjuk
dari operator. Ternyata yang aku rasakan hanyalah halusinasi saja, karena
pemandangan langit yang aku lihatlah yang berputar. Sehingga, aku seperti
terbang mengelilingi luar angkasa. Akhirnya acara pertunjukan itu selesai, kami
segera meninggalkan tempat pertunjukan itu dan bergegas kembali ke bus untuk
melakukan perjalanan pulang.
Ketika
arah menuju pulang, jalanan pun mulai macet. Wajar saja kami pulang pukul
17:50, dan itu waktu para karyawan pulang. Sehingga macet sangat panjang.
Disamping kemacetan itu, yang aku rasakan hanyalah lemas dan badanku mulai terasa
pegal. Tetapi, aku tidak mau merasakan semuanya itu. Ketika supir bus memutarkan sebuah lagu yang
popular, akhirnya kami berkaraoke bersama lagi, berbeda dengan ketika kami
berangkat. Walaupun badan terasa lelah, tetapi aku tetap semangat ketika berkaraoke.
Entah apa yang kami rasakan pada saat itu. Seolah-olah kami terserang reaksi Apple Effect yang pernah kami rasakan
ketika mengikuti kegiatan Posma dan Masta di tempat kuliah. Aku juga bingung
mengapa bisa berkaraoke dari awal keberangkatan sampai perjalanan menuju
pulang.
Ketika
kami berkaraoke, tiba-tiba ada sebuah pesan masuk dalam ponselku. Setelah aku
baca, ternyata pesan itu dari kakak ku yang bertanya kapan aku pulang, setelah
membalas pesan masuk itu aku melanjutkan karaoke lagi.
Tidak
terasa satu persatu temanku mulai turun dari bus dan suasananya pun mulai
terasa hening. Akhirnya aku sampai di cemplang pukul 20:30 dan aku menunggu kakak ku yang akan menjemput, rasanya kaki ku
sangat pegal karena harus menunggu. Tidak lama kemudian, kakak ku datang
menjemput dan aku pun segera pulang.
Setelah
sampai di rumah, aku mulai ganti baju dan tanpa berpikir panjang, aku pun
langsung merebahkan badan di tempat tidurku. Kemudian aku mulai terlelap hingga
pagi menyambutku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar