Kamis, 29 Januari 2015

Karangan keindahan sebuah perjalanan

Keindahan sebuah perjalanan
Perasaan apa yang aku rasakan sekarang ini, aku juga tidak tahu. Perasaan gelisah, takut, senang, dan semua rasa itu bercampur dalam pikiranku ketika aku ingat besok aku akan mengadakan tour ke Pusat Bahasa dan Planetarium yang diadakan oleh kampus dimana tempat aku kuliah.
            Suara itu membangunkan aku ketika aku masih terjaga dalam tidurku. Kemudian aku bangun dan mengerjakan kewajibanku sebagai umat muslim. Suara burung pun menyambut pagi yang indah itu. Setelah semuanya selesai aku segera bergegas untuk mempersiapkan setiap keperluan yang akan aku bawa hari ini. Waktu pun berlalu dengan begitu cepat, sehingga aku tak menyadari ternyata jam telah menunjukan pukul 06:00. Kemudian aku bergegas untuk meminta diantarkan kepada kakak ku dengan menggunakan Sepeda Motor.
            Suasana di pagi hari itu masih sepi dan belum terlihat kendaraan yang melintas. Udara pagi yang sangat dingin memeluk tubuhku sehingga aku merasa kedinginan, karena aku lupa tidak memakai jaket.
            Aku pun tiba di kampus, aku melihat hanya ada beberapa temanku yang sudah datang. Dan aku pun berkumpul bersama mereka sambil menunggu bus yang akan menjadi sarana transportasi ke tempat tujuan. Kira-kira pukul 07:00 kami sudah berkumpul dalam bus dan panitia mulai mengabsen satu persatu.
            Disepanjang perjalanan aku tidak mau merasakan rasa jenuh dan suntuk. Aku berinisiatif untuk mengisi waktu diperjalanan dengan cara berkaraoke bersama teman-temanku dalam bus. Kemudian suasana pun mulai berubah ketika jalanan mulai macet. Perasaan panas, kesal dan ditambah dengan obrolan-obrolan teman-temanku yang tampak kesal dengan kemacetan yang kami rasakan. Ditambah lagi bus yang kami tumpangi salah jalan, dan itu semua membuat kami semua kesal. Ingin rasanya aku cepat sampai ke tempat tujuan.
            Akhirnya semua perasaan itu terbayar impas dengan suasana baru, ketika kami memasuki jalur tol yang suasananya sangat sejuk ditambah dengan pemandangan yang indah dan tentunya anti macet. Kemudian, kami berkaraoke lagi dan tidak terasa kami pun sampai ke tempat tujuan pertama.
            Ketika aku turun dari bus aku sangat terkesan melihat keindahan bangunan yang ada di Pusat Bahasa. Kekagumanku pun bertambah saat aku melihat bangunan yang terlihat dari kejauhan begitu indah dan tersirat dalam pikiranku ternyata Kota Bogor itu sangat indah lebih dari yang aku bayangkan.
            Kami semua mulai memasuki Gedung Pusat Bahasa dan yang pertama kali aku lihat yaitu Monument yang terbuat dari Batu, yang menjadi tanda bukti dari pengesahan bahwa untuk sementara Pusat Bahasa di tempatkan di daerah Sentul yang sebelumnya ditempatkan di Rawamangun, Jakarta. Hal ini karena tempat di Rawamangun sedang direnovasi selama enam bulan.
            Kebersihan dan keindahan yang ada di Pusat Bahasa sangat terawat dengan baik. Rasanya sangat sulit untuk menemukan sampah yang berserakan. Kemudian, kami memasuki sebuah ruangan untuk mendengarkan penjelasan lebih lanjut tentang sejarah Pusat Bahasa. Dan kami diberikan buku panduan untuk sarana pembelajaran selanjutnya. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami ke tempat kedua yaitu Planetarium.
            Bus pun melaju dengan cepat dan ditengah perjalanan terdengar suara azan. Sehingga kami berhenti untuk melakukan solat dan makan siang. Setelah semuanya selesai kami pun melanjutkan perjalanan ke tempat kedua. Rasa ngantuk pun mulai terasa dan aku pun tertidur. Kemudian aku terbangun ketika bus berhenti di tempat tujuan kami yang kedua.
            Di Planetarium kami harus menunggu pukul 15:30 untuk membeli tiket pertunjukan untuk masuk. Sehingga kami melakukan solat asar terlebih dahulu. Setelah melakukan solat asar kami semua berkeliling Planetarium. Banyak hal yang aku temukan di Planetarium, mulai dari artikel mengenai benda langit sampai pakaian untuk para astronot melakukan perjalanan ke luar angkasa. Akhirnya, panitia mulai membeli tiket masuk karena loket sudah dibuka. Dan pertunjukan itu dimulai pada pukul 16:30.
            Setelah selesai membeli tiket, kemudian panitia membagikan tiket itu kepada kami. Rasanya sangat kesal ketika harus menunggu pukul 16:30 karena kami sudah tidak sabar melihat pertunjukan itu. Akhirnya, jam menunjukan pukul 16:30 dan kami bergegas untuk memasuki ruangan pertunjukan.
            Ketika memasuki ruangan pertunjukan, udara yang ada dalam ruangan itu sangat dingin. Tidak lama kemudian, pertunjukan itu dimulai dengan ditandai matinya lampu diruangan itu dan diiringi dengan musik klasik. Semua itu membuat aku kaget. Acara pertunjukan pun dimulai dengan pemandangan langit yang penuh bintang dimalam hari. Dan terdengar suara dari operator sebagai petunjuk untuk memahami maksud dari pemandangan langit itu. Dimulai dari penjelasan tentang rasi bintang sampai penjelasan tentang tata surya. Dan diakhiri dengan pemandangan langit pada dini hari. Hal yang membuat aku kaget ketika kami harus merasakan penerbangan seperti halnya astronot melakukan perjalanan ke luar angkasa. Rasanya aku seperti terbang mengelilingi tempat itu setelah mengikuti petunjuk dari operator. Ternyata yang aku rasakan hanyalah halusinasi saja, karena pemandangan langit yang aku lihatlah yang berputar. Sehingga, aku seperti terbang mengelilingi luar angkasa. Akhirnya acara pertunjukan itu selesai, kami segera meninggalkan tempat pertunjukan itu dan bergegas kembali ke bus untuk melakukan perjalanan pulang.
            Ketika arah menuju pulang, jalanan pun mulai macet. Wajar saja kami pulang pukul 17:50, dan itu waktu para karyawan pulang. Sehingga macet sangat panjang. Disamping kemacetan itu, yang aku rasakan hanyalah lemas dan badanku mulai terasa pegal. Tetapi, aku tidak mau merasakan semuanya itu.  Ketika supir bus memutarkan sebuah lagu yang popular, akhirnya kami berkaraoke bersama lagi, berbeda dengan ketika kami berangkat. Walaupun badan terasa lelah, tetapi aku tetap semangat ketika berkaraoke. Entah apa yang kami rasakan pada saat itu. Seolah-olah kami terserang reaksi Apple Effect yang pernah kami rasakan ketika mengikuti kegiatan Posma dan Masta di tempat kuliah. Aku juga bingung mengapa bisa berkaraoke dari awal keberangkatan sampai perjalanan menuju pulang.
            Ketika kami berkaraoke, tiba-tiba ada sebuah pesan masuk dalam ponselku. Setelah aku baca, ternyata pesan itu dari kakak ku yang bertanya kapan aku pulang, setelah membalas pesan masuk itu aku melanjutkan karaoke lagi.
            Tidak terasa satu persatu temanku mulai turun dari bus dan suasananya pun mulai terasa hening. Akhirnya aku sampai di cemplang pukul 20:30 dan aku menunggu  kakak ku yang akan menjemput, rasanya kaki ku sangat pegal karena harus menunggu. Tidak lama kemudian, kakak ku datang menjemput dan aku pun segera pulang.

            Setelah sampai di rumah, aku mulai ganti baju dan tanpa berpikir panjang, aku pun langsung merebahkan badan di tempat tidurku. Kemudian aku mulai terlelap hingga pagi menyambutku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar